Sukses adalah “berhasil meraih prestasi yang kita inginkan”. Sukses bisa berarti mencapai kesejahteraan pribadi seperti rumah bagus, barang-barang bagus, keuangan mantab, perjalanan ke luar negeri, bisa menyekolahkan anak-anak di sekolah terbaik. Sukses bisa berarti memperoleh kehormatan, kepemimpinan, disegani, pangkat, jabatan baik dalam bidang bisnis maupun kehidupan sosial. Sukses bisa berarti kebebasan, kebebasan dari kegelisahan, ketakutan, kekecewaan (frustasi), dan kegagalan. Sukses bisa berarti terus menerus merasa bahagia yang nyata, kepuasan atas hidup, berhasil berbuat lebih banyak untuk orang-orang yang anda tolong. Sukses bisa berarti menang.
Setiap manusia menginginkan sukses. Setiap orang menginginkan yang sebaik-baiknya dari kehidupan sekarang ini. Tak ada manusia bisa mendapat kenikmatan dari hidup yang merangkak-rangkak, kehidupan setengah-setengah. Tak ada orang ingin merasa dia itu termasuk orang-orang yang tersisih (kalah), dan merasa bahwa ia terpaksa hidup demikian itu.
Salah satu kearifan yang bisa membangun sukses adalah kepercayaan “bisa memindahkan gunung”.
Percayalah, percayalah sungguh-sungguh, bahwa anda bisa “memindahkan gunung”, maka anda akan mampu berbuat demikian. Tak banyak orang yang mempunyai cukup kepercayaan untuk berbuat demikian. Maka tentunya tak banyak orang yang melakukannya.
Tentu ada orang yang berkata: “Adalah omong kosong kita bisa memindahkan gunung, semata-mata dengan mengatakan: “Hai Gunung pindahlah ! Itu tak mungkin.”
Orang yang berkata demikian mencampur baurkan “kepercayaan” dengan “mengharapkan” (wishful thinking). Dan memang benar, anda tak bisa memindahkan gunung, semata-mata dengan mengharapkannya belaka. Anda tak bisa menjadi pemimpin, hanya dengan mengharapkan menjadi pemimpin. Anda tak bisa punya rumah besar dengan mengharapkannya.
Sikap “saya positip – saya bisa”, melahirkan kekuatan, ketrampilan dan energi yang diperlukan untuk melaksanakan. Apabila anda percaya “Saya bisa melakukan itu”, maka berkembanglah cara untuk melaksanakannya.
Setiap hari orang-orang muda mulai mencari pekerjaan-pekerjaan baru. Mereka masing-masing “mengharapkan” suatu hari akan menikmati sukses yang mengiringi perjalanan mereka ke kedudukan yang tinggi. Akan tetapi kebanyakan orang-orang muda ini tak mempunyai kepercayaan yang diperlukan untuk mendapatkan apa yang dicita-citakannya. Dan mereka pun tak akan mencapai tempat yang paling tinggi itu. Tindak-tanduknya adalah sama dengan kebanyakan orang-orang yang kurang sukses.
Akan tetapi ada sejumlah kecil orang-orang muda yang sungguh-sungguh percaya bahwa mereka akan meraih sukses. Mereka mendekati pekerjaannya dengan sikap “saya menuju ke tempat yang tertinggi”. Dan berdasarkan kepercayaan yang kuat dan mendalam, mereka benar-benar mencapai puncaknya. Percaya bahwa mereka akan berhasil, dan ini tidak mustahil, mereka itu mempelajari dan mengamati tindak-tanduk direktur-direktur atau kepala bagian mereka. Mereka belajar bagaimana orang-orang yang sukses mendekati dan berusaha memecahkan masalah-masalahnya, dan bagaimana mengambil keputusan. Mereka mengamati sikap dari orang-orang yang memperoleh sukses.
Cara melakukan sesuatu pekerjaan selalu ditemukan oleh mereka yang percaya akan bisa melakukannya.
Mempunyai kepercayaan yang kuat, membuat pikiran mampu untuk menemukan cara-cara pelaksanaannya. Dan kalau anda percaya akan mencapai sukses, orang-orang lain akan menaruh kepercayaan kepada anda.
Kebanyakan orang tak mempunyai cukup persediaan “percaya pada diri sendiri”. Akan tetapi ada yang mempunyainya. Ada kisah nyata sebagai berikut :
Ada suatu proyek jembatan besar dari pemerintah yang ditawarkan (tender) kepada 15 biro arsitek untuk membuat desainnya. 4 biro arsitek yang paling besar segera memutuskan untuk menyampaikan usulan desainnya. 11 biro arsitek lainnya adalah perusahaan kecil. Mereka memeriksa proyek tersebut, dan hampir semuanya (kecuali satu) kemudian berkata: “Terlalu besar dan sulit, tak ada gunanya kami ikut serta !”
Namun salah satu dari ke 11 biro arsitek kecil itu, setelah mempelajari proyek tersebut, akhirnya memutuskan untuk ikut serta. “Kita bisa melakukannya. Kita akan menyerahkan usul-usul desain kita,” kata pihak biro arsitek kecil itu. Ternyata dari 4 biro arsitek besar dan 1 biro arsitek yang ikut tender desain itu, biro arsitek kecil itulah yang memenangkan desainnya.
Siapa yang percaya bisa “memindahkan gunung”, ia akan bisa “memindahkan gunung”. Siapa yang tidak percaya, tidak bisa. Kepercayaan mencetuskan kekuatan untuk melaksanakannya !
Tanpa kepercayaan yang teguh, kuat dan bulat bahwa manusia bisa melakukan perjalanan di ruang angkasa, ilmuwan-ilmuwan kita tidak akan mempunyai keberanian untuk mencobanya dan meneruskan usaha-usahanya. Kepercayaan, keyakinan, bahwa kanker bisa disembuhkan, akhirnya akan membuat kanker bisa disembuhkan.
Kepercayaan kepada sukses adalah unsur dasar, dan satu-satunya yang harus ada pada manusia yang ingin sukses. Percayalah, percayalah, yakinlah, maka anda akan berhasil.
Banyak orang yang gagal dalam usaha dan kariernya. Mengapa mereka tak berhasil? Mereka antara lain berkata: “Terus terang saja, saya tidak percaya bahwa usaha saya akan berhasil…. Saya sesungguhnya tak heran bahwa akhirnya saya gagal”. Sikap “Yah, kita coba, tapi saya tak begitu yakin akan berhasil” akan menghasilkan kegagalan !
Tiada kepercayaan adalah kekuatan yang negatif. Jika hati dan pikiran sangsi dan tidak percaya, akan muncul ”alasan-alasan” yang membenarkan keraguan itu. Berpikir ragu, maka anda akan gagal. Berpikir menang, maka anda akan menang.
Adalah baik menghormati seorang pemimpin. Belajarlah dari dia. Amati dia, pelajari dia. Tetapi jangan memandang dia sebagai “Dewa” yang harus di “sembah-sembah” ! Percayalah bahwa anda bisa lebih unggul daripada dia.
Coba pikirkan, kepercayaan adalah kekuatan yang menentukan apa yang kita hasilkan dalam hidup di dunia ini. Coba pelajari orang yang prestasinya rendah. Ia percaya bahwa ia tak begitu berharga, maka hasil prestasinya pun tidak banyak. Ia tak percaya akan menghasilkan hal-hal yang besar, maka karya-karyanya juga tidak banyak dan tidak sempurna. Ia percaya bahwa ia tak penting, oleh karena itu iapun tidak penting. Akhirnya, kurang kepercayaan kepada diri sendiri mempengaruhi cara ia berjalan, berbicara dan berbuat.
Sekarang pandanglah orang yang sedang maju. Ia yakin bahwa ia berbobot dan mampu. Ia yakin bisa menangani hal-hal yang besar, dan itulah sebabnya ia bisa melaksanakan usaha-usaha yang besar. Segala perbuatan, sikap dan cara ia menghadapi orang-orang, karakter, pikiran-pikirannya,semuanya-menunjukkan:“Ia profesional, ia orang yang penting”.
Berikut ini adalah kisah nyata dari seorang yang sukses :
“Lima tahun lalu sebelum saya merasa sukses seperti saat ini, saya bekerja keras di suatu perusahaan kecil. Gaji saya relatif kecil sehingga saya tak cukup uang untuk membeli apa yang kami inginkan sekeluarga. Makin lama saya makin tidak puas dengan keadaan kami. Bila saya melihat isteri dan anak-anaksaya yang juga tidak puas, saya merasa sedih.
Akhirnya saya memutuskan untuk pindah kerja dan mencoba melamar ke suatu perusahahan besar yang kebetulan sedang mencari karyawan baru, dengan harapan akan mendapatkan penghasilan yang lebih besar.”
“Tiga hari menjelang wawancara, pada tengah malam saya merenung dan bertanya dalam hati, mengapa saya ini belum sukses. Lalu saya mengambil sehelai kertas dan menuliskan 5 nama kenalan saya yang telah sukses. Lalu saya membandingkan diri saya dengan mereka dalam hal kecerdasan, dan saya bisa mengatakan bahwa kecerdasan saya tak kalah dengan kecerdasan mereka. Sayapun tak kalah dengan mereka dibidang pendidikan, kejujuran, dan kebiasaan-kebiasan pribadi. Akhirnya saya menemukan kekurangan saya, yaitu saya kurang inisiatif. Saya menggali lebih dalam, mawas diri, dan menemukan jawaban bahwa saya kurang inisiatif dikarenakan saya tak memiliki kepercayaan bahwa saya ini mampu dan pantas dihargai.”
“Maka seketika itu saya memutuskan untuk menghargai diri sendiri setinggi-tingginya. Saat saya diwawancarai oleh bagian kepegawaian di perusaahan besar tersebut, kepercayaan saya dan harga diri saya diuji. Sebelum saya menyadari bahwa saya adalah orang yang berharga, saya bemaksud mangajukan gaji sebesar $ 1.000 dalam wawancara tersebut. Tetapi setelah saya merasa bahwa saya ini orang yang berharga, saya mengajukan gaji saya sebesar $ 3.500, dan saya akhirnya diterima. Keberhasilan ini berkat analisa yang saya lakukan dan menemukan hal-hal pada diri saya yang membuat saya patut dihargai.”
Dua tahun setelah saya bekerja di perusahaan besar itu, saya dikenal sebagai orang cakap dan mampu serta menguntungkan perusahaan. Hal ini membuat saya lebih dihargai lagi, dan sebagai imbalannya, saya diberi saham perusahan itu dan gaji yang tinggi.”
Percayalah pada diri sendiri, maka perbaikan dan kemajuan pasti menyusul. Pikiran anda menghasilkan gagasan-gagasan tak terbilang banyaknya setiap hari. Pikiran anda ditangani oleh 2 “mandor”, yakni Kemenangan dan Kekalahan. Sang Kemenangan memproduksi gagasan-gagasan positif dan si Kekalahan memproduksi gagasan-gagasan negatif.
Baik Kemenangan maupun Kekalahan sangat cepat menjalankan perintah anda. Apa yang anda perlukan hanyalah memberi sinyal pikiran, baik kepada Kemenangan maupun Kekalahan. Jika sinyal itu positif, maka Kemenangan akan maju, lalu bekerja. Sebaliknya, jika sinyal-nya itu negatif, maka Kekalahan yang maju ke depan.
Untuk menyaksikan bagaimana kedua “mandor” itu bekerja pada diri anda, cobalah lakukan berikut ini :
Coba katakan pada diri sendiri: “Hari ini adalah hari yang buruk”. Maka si Kekalahan segera bekerja memunculkan beberapa fakta untuk membuktikan bahwa pendapat anda “bahwa hari ini adalah buruk” adalah benar. Ia menyatakan seperti misalnya hari ini hawanya panas, hari ini perdagangan lagi seret, dan lain-lain yang negatif. Dalam beberapa menit anda percaya bahwa memang hari ini adalah buruk sebelum anda sadar bahwa hari ini menjadi betul-betul buruk.
Tetapi jika anda mengatakan: “Hari ini adalah hari yang baik”. Maka sang Kemenangan maju ke depan. Ia akan berkata misalnya : hari ini cuacanya nyaman dan segar, hari ini tepat sekali melaksanakan tugas-tugas dengan hati yang gembira. Dan memanglah, hari itu anda merasakan hari yang bagus.
Makin banyak anda memberi kesempatan kepada Kemenangan untuk bekerja pada anda, maka makin kuat dia mempengaruhi pikiran anda. Sebaliknya makin banyak anda memberi kesempatan kepada Kekalahan untuk bekerja, maka makin kuat pula dia.
Satu-satunya tindakan yang bijaksana adalah jauhkan dan cegahlah si Kekalahan tersebut muncul di pikiran anda. Anda tak memerlukan dia untuk mengatakan bahwa anda tak bisa, bahwa anda gagal, dan lain-lainnya yang negatif. Kekalahan tak akan membantu anda mencapai sukses.
Gunakanlah sang Kemenangan selalu. Jika ada gagasan masuk, suruhlah sang Kemenangan bekerja untuk anda. Ia akan memberi tahu bagaimana caranya anda supaya berhasil.
Sekali lagi perlu di ingat, bahwa langkah pertama atau langkah dasar ke arah sukses adalah : “Percayalah pada diri sendiri. Percayalah bahwa anda bisa meraih sukses !”
BAGAIMANA MENGEMBANGKAN KEKUATAN KEPERCAYAAN PADA DIRI ANDA ?
1. Berpikirlah sukses, jangan berpikir gagal.
Di rumah, di tempat kerja gantilah berpikir gagal dengan berpikir sukses. Apabila anda menghadapi situasi sulit, berpikirlah: “Aku akan menang !”, jangan berpikir “Aku mungkin kalah”. Jika anda bersaingan dengan orang lain, berpikirlah : “Saya adalah sama dengan orang yang paling baik !”, jangan:”Saya tak masuk hitungan”
Jika ada peluang pekerjaan muncul di hadapan anda, berpikirlah: “Saya bisa melakukannya !”, jangan : “Saya tak bisa”. Usahakan supaya pikiran “Saya akan berhasil” meliputi berpikir anda. Berpikir sukses menentukan jenis pikiran anda dan membuatnya mampu membikin rencana-rencana yang menghasilkan sukses.
2. Secara teratur dan terus-menerus ingatlah bahwa anda lebih baik dari yang anda sangka.
Orang-orang yang sukses bukan “Superman”. Orang yang sukses tak memerlukan super cerdas. Sukses bukan hal yang misterius. Sukses bukan nasib baik. Orang-orang yang sukses adalah orang-orang biasa yang telah mengembangkan kepercayan pada dirinya sendiri dan kepada apa yang dilakukannya. Jangan sekali-kali menganggap diri terlalu rendah !
3. Lipat gandakan kepercayaan anda dengan menciptakan tujuan-tujuan yang besar.
Ukuran sukses anda sama dengan ukuran kepercayaan anda. Jika anda asyik dengan tujuan-tujuan kecil, maka anda akan mendapat hasil-hasil yang kecil. Jika anda asyik dengan tujuan-tujuan besar, maka anda akan mendapat hasil-hasil yang besar. Perhatikan kenyataan yang ini : “Gagasan besar dan rencana-rencana besar sering lebih mudah (tak lebih sukar) daripada rencana-rencana kecil”
Dr. D.J. Schwartz