Rabu, 08 Juni 2011

Rahasia Sukses Terkuak!!!

Sukses  adalah “berhasil meraih prestasi yang kita inginkan”. Sukses bisa  berarti mencapai kesejahteraan pribadi seperti rumah bagus,  barang-barang bagus, keuangan mantab, perjalanan ke luar negeri, bisa  menyekolahkan anak-anak di sekolah terbaik. Sukses bisa berarti  memperoleh kehormatan,  kepemimpinan, disegani, pangkat, jabatan baik  dalam bidang bisnis maupun kehidupan sosial. Sukses bisa berarti  kebebasan, kebebasan dari kegelisahan, ketakutan, kekecewaan (frustasi),  dan kegagalan. Sukses bisa berarti terus menerus merasa bahagia yang  nyata, kepuasan atas hidup,  berhasil berbuat lebih banyak untuk  orang-orang yang anda tolong. Sukses bisa berarti menang.

Setiap  manusia menginginkan sukses. Setiap orang menginginkan yang  sebaik-baiknya dari kehidupan sekarang ini. Tak ada manusia bisa  mendapat kenikmatan dari hidup yang merangkak-rangkak, kehidupan  setengah-setengah. Tak ada orang ingin merasa dia itu termasuk  orang-orang yang tersisih (kalah), dan merasa bahwa ia terpaksa hidup  demikian itu.

Salah satu kearifan yang bisa  membangun sukses adalah kepercayaan “bisa memindahkan gunung”.

Percayalah,  percayalah sungguh-sungguh, bahwa anda bisa “memindahkan gunung”, maka  anda akan mampu berbuat demikian. Tak banyak orang yang mempunyai cukup  kepercayaan untuk berbuat demikian. Maka tentunya tak banyak orang yang  melakukannya.

Tentu ada orang yang berkata: “Adalah omong  kosong kita bisa memindahkan gunung, semata-mata dengan mengatakan:  “Hai Gunung pindahlah ! Itu tak mungkin.”

Orang yang  berkata demikian mencampur baurkan “kepercayaan” dengan “mengharapkan”  (wishful thinking). Dan memang benar, anda tak bisa memindahkan gunung,  semata-mata dengan mengharapkannya belaka. Anda tak bisa menjadi  pemimpin, hanya dengan mengharapkan menjadi pemimpin. Anda tak bisa  punya rumah besar dengan mengharapkannya.

Sikap “saya  positip – saya bisa”, melahirkan kekuatan, ketrampilan dan energi yang  diperlukan untuk melaksanakan. Apabila anda percaya “Saya bisa melakukan  itu”, maka berkembanglah cara untuk melaksanakannya.

Setiap  hari orang-orang muda mulai mencari pekerjaan-pekerjaan baru. Mereka  masing-masing “mengharapkan” suatu hari akan menikmati sukses yang  mengiringi perjalanan mereka ke kedudukan yang tinggi. Akan tetapi  kebanyakan orang-orang muda ini tak mempunyai kepercayaan yang  diperlukan untuk mendapatkan apa yang dicita-citakannya. Dan mereka pun  tak akan mencapai tempat yang paling tinggi itu. Tindak-tanduknya adalah  sama dengan kebanyakan orang-orang yang kurang sukses.

Akan  tetapi ada sejumlah kecil orang-orang muda yang sungguh-sungguh percaya  bahwa mereka akan meraih sukses. Mereka mendekati pekerjaannya dengan  sikap “saya menuju ke tempat yang tertinggi”. Dan berdasarkan   kepercayaan yang kuat dan mendalam, mereka benar-benar mencapai  puncaknya. Percaya bahwa mereka akan berhasil, dan ini tidak mustahil,  mereka itu mempelajari dan mengamati tindak-tanduk direktur-direktur  atau kepala bagian mereka. Mereka belajar bagaimana orang-orang yang  sukses mendekati dan berusaha memecahkan masalah-masalahnya, dan  bagaimana mengambil keputusan. Mereka mengamati sikap dari orang-orang  yang memperoleh sukses.

Cara melakukan sesuatu pekerjaan selalu ditemukan oleh mereka yang percaya akan bisa melakukannya.

Mempunyai  kepercayaan yang kuat, membuat pikiran mampu untuk menemukan cara-cara  pelaksanaannya. Dan kalau anda percaya akan mencapai sukses, orang-orang  lain akan menaruh kepercayaan kepada anda.

Kebanyakan  orang tak mempunyai cukup persediaan “percaya pada diri sendiri”. Akan  tetapi ada yang mempunyainya. Ada kisah nyata sebagai berikut :

Ada  suatu proyek jembatan besar dari pemerintah yang ditawarkan (tender)  kepada 15 biro arsitek untuk membuat desainnya. 4 biro arsitek yang  paling besar segera memutuskan untuk menyampaikan usulan desainnya. 11  biro arsitek lainnya adalah perusahaan kecil. Mereka memeriksa proyek  tersebut, dan hampir semuanya (kecuali satu) kemudian berkata: “Terlalu  besar dan sulit, tak ada gunanya kami ikut serta !”

Namun  salah satu dari ke 11 biro arsitek kecil itu, setelah mempelajari  proyek tersebut, akhirnya memutuskan untuk ikut serta. “Kita bisa  melakukannya. Kita akan menyerahkan usul-usul desain kita,” kata pihak  biro arsitek kecil itu. Ternyata dari 4 biro arsitek besar dan 1 biro  arsitek yang ikut tender desain itu, biro arsitek kecil itulah yang  memenangkan desainnya.

Siapa yang percaya bisa “memindahkan  gunung”, ia akan bisa “memindahkan gunung”.  Siapa yang tidak percaya,  tidak bisa. Kepercayaan mencetuskan kekuatan untuk melaksanakannya !

Tanpa  kepercayaan yang teguh, kuat dan bulat bahwa manusia bisa melakukan  perjalanan di ruang angkasa, ilmuwan-ilmuwan kita tidak akan mempunyai  keberanian untuk mencobanya dan meneruskan usaha-usahanya. Kepercayaan,  keyakinan, bahwa kanker bisa disembuhkan, akhirnya akan membuat kanker  bisa disembuhkan.

Kepercayaan kepada sukses adalah unsur  dasar, dan satu-satunya yang harus ada pada manusia yang ingin sukses.  Percayalah, percayalah, yakinlah, maka anda akan berhasil.

Banyak  orang yang gagal dalam usaha dan kariernya. Mengapa mereka tak  berhasil? Mereka antara lain berkata: “Terus terang saja, saya tidak  percaya bahwa usaha saya akan berhasil…. Saya sesungguhnya tak heran  bahwa akhirnya saya gagal”. Sikap “Yah, kita coba, tapi saya tak begitu  yakin akan berhasil” akan menghasilkan kegagalan !

Tiada  kepercayaan adalah kekuatan yang negatif. Jika hati dan pikiran sangsi  dan tidak percaya, akan muncul ”alasan-alasan” yang membenarkan keraguan  itu.  Berpikir ragu, maka anda akan gagal. Berpikir menang, maka anda  akan menang.

Adalah baik menghormati seorang pemimpin.  Belajarlah dari dia. Amati dia, pelajari dia. Tetapi jangan memandang  dia sebagai “Dewa” yang harus di “sembah-sembah” ! Percayalah bahwa anda  bisa lebih unggul daripada dia.

Coba pikirkan, kepercayaan  adalah kekuatan yang menentukan apa yang kita hasilkan dalam hidup di  dunia ini. Coba pelajari orang yang prestasinya rendah. Ia percaya bahwa  ia tak begitu berharga, maka hasil prestasinya pun tidak banyak. Ia tak  percaya akan menghasilkan hal-hal yang besar, maka karya-karyanya juga  tidak banyak dan tidak sempurna. Ia percaya bahwa ia tak penting, oleh  karena itu iapun tidak penting. Akhirnya, kurang kepercayaan kepada diri  sendiri mempengaruhi cara ia berjalan, berbicara dan berbuat.

Sekarang  pandanglah orang yang sedang maju. Ia yakin bahwa ia berbobot dan  mampu. Ia yakin bisa menangani hal-hal yang besar, dan itulah sebabnya  ia bisa melaksanakan usaha-usaha yang besar. Segala perbuatan, sikap dan  cara ia menghadapi orang-orang, karakter,  pikiran-pikirannya,semuanya-menunjukkan:“Ia profesional, ia orang yang  penting”.

Berikut ini adalah kisah nyata dari seorang yang sukses :

“Lima  tahun lalu sebelum saya merasa sukses seperti saat ini, saya bekerja  keras di suatu perusahaan kecil. Gaji saya relatif kecil sehingga saya  tak cukup uang untuk membeli apa yang kami inginkan sekeluarga. Makin  lama saya makin tidak puas dengan keadaan kami. Bila saya melihat isteri  dan anak-anaksaya  yang juga tidak puas, saya merasa sedih.

Akhirnya  saya memutuskan untuk pindah kerja dan mencoba melamar ke suatu  perusahahan besar yang kebetulan sedang mencari karyawan baru, dengan  harapan akan mendapatkan penghasilan yang lebih besar.”

“Tiga  hari menjelang wawancara, pada tengah malam saya merenung dan bertanya  dalam hati, mengapa saya ini belum sukses. Lalu saya mengambil sehelai  kertas dan menuliskan 5 nama kenalan saya yang telah sukses. Lalu saya  membandingkan diri saya dengan mereka dalam hal kecerdasan, dan saya  bisa mengatakan bahwa kecerdasan saya tak kalah dengan kecerdasan  mereka. Sayapun tak kalah dengan mereka dibidang pendidikan, kejujuran,  dan kebiasaan-kebiasan pribadi. Akhirnya saya menemukan kekurangan saya,  yaitu saya kurang inisiatif. Saya menggali lebih dalam, mawas diri, dan  menemukan jawaban bahwa saya kurang inisiatif dikarenakan saya tak  memiliki kepercayaan bahwa saya ini mampu dan pantas dihargai.”

“Maka  seketika itu saya memutuskan untuk menghargai diri sendiri  setinggi-tingginya. Saat saya diwawancarai oleh bagian kepegawaian di  perusaahan besar tersebut, kepercayaan saya dan harga diri saya diuji.  Sebelum saya menyadari bahwa saya adalah orang yang berharga, saya  bemaksud mangajukan gaji sebesar $ 1.000 dalam wawancara tersebut.  Tetapi setelah saya merasa bahwa saya ini orang yang berharga, saya  mengajukan gaji saya sebesar $ 3.500,  dan saya akhirnya diterima.   Keberhasilan ini berkat analisa yang saya lakukan dan menemukan hal-hal  pada diri saya yang membuat  saya patut dihargai.”

Dua  tahun setelah saya bekerja di perusahaan besar itu, saya dikenal sebagai  orang cakap dan mampu serta menguntungkan perusahaan. Hal ini membuat  saya lebih dihargai lagi, dan sebagai imbalannya, saya diberi saham  perusahan itu dan gaji yang tinggi.”

Percayalah pada diri  sendiri, maka perbaikan dan kemajuan pasti menyusul. Pikiran anda  menghasilkan gagasan-gagasan tak terbilang banyaknya setiap hari.  Pikiran anda ditangani oleh 2 “mandor”, yakni Kemenangan dan Kekalahan.  Sang Kemenangan memproduksi gagasan-gagasan positif dan si Kekalahan  memproduksi gagasan-gagasan negatif.

Baik Kemenangan  maupun Kekalahan sangat cepat menjalankan perintah anda. Apa yang anda  perlukan hanyalah memberi sinyal pikiran, baik kepada Kemenangan maupun  Kekalahan.  Jika sinyal itu positif, maka Kemenangan akan maju, lalu  bekerja. Sebaliknya, jika sinyal-nya itu negatif, maka Kekalahan yang  maju ke depan.

Untuk menyaksikan bagaimana kedua “mandor” itu bekerja pada diri anda, cobalah lakukan berikut ini :

Coba  katakan pada diri sendiri: “Hari ini adalah hari yang buruk”. Maka si  Kekalahan segera bekerja memunculkan beberapa fakta untuk membuktikan  bahwa pendapat anda “bahwa hari ini adalah buruk” adalah benar. Ia  menyatakan seperti misalnya hari ini hawanya panas, hari ini perdagangan  lagi seret, dan lain-lain yang negatif. Dalam beberapa menit anda  percaya bahwa memang hari ini adalah buruk sebelum anda sadar bahwa hari  ini menjadi betul-betul buruk.

Tetapi jika anda  mengatakan: “Hari ini adalah hari yang baik”. Maka sang Kemenangan maju  ke depan. Ia akan berkata misalnya : hari ini cuacanya nyaman dan segar,  hari ini tepat sekali melaksanakan tugas-tugas dengan hati yang  gembira. Dan memanglah, hari itu anda merasakan hari yang bagus.

Makin  banyak anda memberi kesempatan kepada Kemenangan untuk bekerja pada  anda, maka makin kuat dia mempengaruhi pikiran anda.  Sebaliknya makin  banyak anda memberi kesempatan kepada Kekalahan untuk bekerja, maka  makin kuat pula dia.

Satu-satunya tindakan yang bijaksana  adalah jauhkan dan cegahlah si Kekalahan tersebut muncul di pikiran  anda. Anda tak memerlukan dia untuk mengatakan bahwa anda tak bisa,  bahwa anda gagal, dan lain-lainnya yang negatif. Kekalahan tak akan  membantu anda mencapai sukses.

Gunakanlah sang Kemenangan  selalu. Jika ada gagasan masuk, suruhlah sang Kemenangan bekerja untuk  anda. Ia akan memberi tahu bagaimana caranya anda supaya berhasil.

Sekali  lagi perlu di ingat, bahwa langkah pertama atau langkah dasar ke arah  sukses adalah : “Percayalah pada diri sendiri. Percayalah bahwa anda  bisa meraih sukses !”

BAGAIMANA MENGEMBANGKAN KEKUATAN KEPERCAYAAN PADA DIRI ANDA ?



1. Berpikirlah sukses, jangan berpikir gagal.

Di  rumah, di tempat kerja gantilah berpikir gagal dengan berpikir sukses.  Apabila anda menghadapi situasi sulit, berpikirlah: “Aku akan menang !”,  jangan berpikir “Aku mungkin kalah”. Jika anda bersaingan dengan orang  lain, berpikirlah : “Saya adalah sama dengan orang yang paling baik !”,  jangan:”Saya tak masuk hitungan”

Jika ada peluang  pekerjaan muncul di hadapan anda, berpikirlah: “Saya bisa melakukannya  !”, jangan : “Saya tak bisa”. Usahakan supaya pikiran “Saya akan  berhasil” meliputi berpikir anda. Berpikir sukses menentukan jenis  pikiran anda dan membuatnya mampu membikin rencana-rencana yang  menghasilkan sukses.

2. Secara teratur dan terus-menerus ingatlah bahwa anda lebih baik dari yang anda sangka.

Orang-orang  yang sukses bukan “Superman”. Orang yang sukses tak memerlukan super  cerdas. Sukses bukan hal yang misterius. Sukses bukan nasib baik.  Orang-orang yang sukses adalah orang-orang biasa yang telah  mengembangkan kepercayan pada dirinya sendiri dan kepada apa yang  dilakukannya. Jangan sekali-kali menganggap diri terlalu rendah !

3. Lipat gandakan kepercayaan anda dengan menciptakan tujuan-tujuan yang besar.

Ukuran  sukses anda sama dengan ukuran kepercayaan anda. Jika anda asyik dengan  tujuan-tujuan kecil,  maka anda akan mendapat hasil-hasil yang kecil.  Jika anda asyik dengan tujuan-tujuan besar,  maka anda akan mendapat  hasil-hasil yang besar. Perhatikan kenyataan yang ini : “Gagasan besar  dan rencana-rencana besar sering lebih mudah (tak lebih sukar) daripada  rencana-rencana kecil”


Dr. D.J. Schwartz
 

0 komentar:

Posting Komentar